Silaturrahmi dengan Penyuluh Bireuen, Kabid Penaiszawa Sampaikan 5 Pesan

Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Kabid Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh H Zulfikar SAg MA beserta rombongan melakukan silaturahmi serta pembinaan langsung kepada Penyuluh Agama Islam yang ada di Kabupaten Bireuen, Rabu (3 April 2024).

Zulfikar dalam arahannya di Balai Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Juang itu mengharapkan kepada penyuluh untuk bekerja maksimal memberikan penyuluhan kepada masyarakat, “Sangat berdosa apabila penyuluh Agama tidak bekerja sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.

Selain itu, Ustad Zul sapaan akrab beliau, juga menyampaikan beberapa hal terkait lainnya seperti penyuluh tidak boleh melaksanakan tugas atau memandu pelaksanakan pernikahan baik di KUA maupun luar KUA. “Sebagaimana yang tertuang dalam PMA No. 20 Tahun 2019. Bila ada KUA yang tidak memiliki penghulu lebih dari satu orang, maka bisa dibantu oleh penghulu KUA terdekat lainnya,” ujar Ustad Zul.

Kemudian dia melanjutkan, para penyuluh juga harus mampu dan dapat menguasai IT di zaman sekarang ini. “Kalau penyuluh yang masih muda, mungkin sangat mudah atau cepat paham terhadap perkembangan teknologi ini. Tapi bagi yang sudah senior, itupun harus menjadi perhatian agar tidak ketinggalan,” kata dia.

Terkait moderasi beragama, Zulfikar mengharapkan agar penyuluh jangan sampai memberikan informasi yang salah kepada masyarakat, serta harus menjadi penengah bila ada konflik yang muncul. “Kampung moderasi itu juga tanggung jawab penyuluh untuk melakukan pembinaan,” tambahnya.

Dibagian akhir, Zulfikar mengingatkan, program sertifikasi halal serta sertifikasi tanah wakaf yang memang menjadi salah satu prioritas Kanwil Kemenag Aceh saat ini harus terus diupayakan dan dengan melibatkan penyuluh. “Meskipun ini bukan tugas pokok, namun perlu menjadi perhatian kita bersama,” tutup Zulfikar.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Bireuen Iskandar, S.HI menyampaikan sejauh ini banyak hal yang sudah dilaksanakan oleh penyuluh di Kabupaten Bireuen yang menyangkut program Kementerian Agama. “Meskipun terkadang harus menggunakan uang pribadi, namun Alhamdulillah semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.” ujar Iskandar [ ]