Home / Artikel / Idul Fitri dan Pakaian Baru

Idul Fitri dan Pakaian Baru

Idul Fitri dan Pakaian Baru

Oleh : Bahriar Syah, S.Sos I

Gema takbir berkumandang sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadhan dan saatnya menyongsong idulfitri sebagai hari kemenangan bagi umat Islam yang telah berpuasa selama sebulan dan disempurnakan dengan membayar zakat fitrah untuk menyucikan diri dan harta.

Jauh sebelum Islam datang, masyarakat jahiliyah Arab telah memiliki dua hari raya, yaitu hari raya Nairuz dan Mahrajan yang dirayakan dengan sambutan pesta pora yang tidak bermanfaat. Minum-minuman memabukkan, menari, adu ketangkasan termasuk salah satu ritual dalam perayaan kedua hari raya tersebut. Berdasarkan buku Ensiklopedi Islam, kedua hari raya tersebut sejatinya berasal dari zaman Persia Kuno. Di kemudian hari, Rasulullah SAW mengganti kedua perayaan masyarakat Arab itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Waktu perayaan tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin. Perang yang terjadi pada Ramadhan itu dengan jumlah pasukan di sisi umat Muslim yang jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir, nyatanya diganjar Allah dengan perayaan yang luar biasa indah dan barakah yaitu Idul Fitri.

Idulfitri merupakan hari yang sangat indah dan momen yang tepat untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah. Oleh karenanya, jangan sampai ternoda oleh hal yang berlebih-lebihan, karena Allah Swt. tidak suka terhadap orang yang berlebih-lebihan.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa pada hari raya idulfitri iblis menjerit, karena pada hari tersebut Allah mengampuni dosa-dosa umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan disertai keimanan dan keihlasan. Oleh karena itu, iblis mengumpulkan bala tentaranya dan memerintahkan untuk menggoda umat Islam dengan kesenangan dan kelezatan  agar kesucian umat Islam yang telah kembali ke fitrah ternoda oleh dosa-dosa yang lakukan di hari raya idul fitri. Oleh karena itu, umat Islam yang bersuka cita merayakan idul fitri harus mawas diri dan jangan sampai lengaholeh godaan setan.

Pakaian Baru

Lebaran atau hari raya Idul Fitri juga identik dengan pakaian baru yang telah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menjelang Idul Fitr semua pusat perbelanjaan dipadati oleh umat muslim yang hendakmembeli pakaian baru, mulai dari pasar, toko baju di pinggir jalan hingga pusat pembenjaan mall.

Mengganti pakaian baru saat lebaran atau hari raya Idul Fitri sudah dalam kitab Fathul Bari, dijelaskan bahwa kebiasaan berhias diri atau mengenakan pakain baru pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) sudah menjadi kebiasaan orang terdahulu. Oleh karena itu, setiap umat muslim saat itu tetap dianjurkan memakai pakaian terbaik. Tidak ada satupun dalil yang menyebutkan bahwa harus memakai baju baru, melainkan yang ada hanya harus memakai pakaian terbaik. Pakaian terbaik yang dimaksud bisa jadi adalah pakaian yang paling disukai atau pakaian yang sering dipakai saat ibadah sehari-hari karena bersih, nyaman, dan bagus.

Memakai pakaian terbaik, berhias diri, dan memakai wewangian adalah sunnah Nabi saat Idul Fitri datang. Bagi siapapun yang mengikutinya tentu saja akan mendapat pahala. Namun jangan sampai pahala itu gugur sia-sia akibat sifat sombong (riya) yang datang saat memakai baju baruyang mengakibatkan batalnya amalan yang kita lakukan. Jangan niatkan hati untuk pakai baju baru demi mendapat pujian.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah pun menekankan bahaya riya. “Barangsiapa yang berbuat riya (pamer), maka Allah akan mempertunjukkan aibnya (di hari kiamat). Dan barang siapa yang ingin agar amalnya didengar, maka Allah akan memperdengarkan aibnya (pada hari kiamat),”.

Hadis tersebut berkadar shahih dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Semoga kita semua terhindarkan dari sikap riya.

Print Friendly, PDF & Email

About admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *