MEMELIHARA IMAN DAN AMAL SETELAH RAMADHAN
Oleh : Drs. Zulkifli Idris, M. Pd.
Kapala Kantor Kementerian Agama Kab. Bireuen
Dengan rasa haru dan penuh keikhlasan, kita semua telah melewati dan melepas bulan Ramadhan yaitu bulan mulia yang dipenuhi dengan ampunan dan karunia. Kita bertakbir, mengagungkan Allah SWT dan menyucikan-Nya dengan bertasbih, menyucikan dari segala sesuatu yang tidak layak pada-Nya. Takbir, tahlil dan tahmid silih berganti, berkumandang di angkasa raya diucapkan dengan lisan yang fasih dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan.
Bulan Syawal telah tiba menggantikan Ramadhan. Sebuah siklus pergantian bulan yang wajar, namun memiliki makna yang sangat dalam.Selama berada di bulan Ramadhan, umat Islam berlomba-lomba untuk mengerjakan amal kebaikan dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya dan berusaha menjauhi segala kemaksiatan untuk memperoleh rahmat, ampunan untuk mendapatkan gelar takwa.
Bulan Syawal merupakan bulan untuk meningkatkan ketakwaan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai puasa Ramadhan yang telah dijalani. Setiap Muslim dituntut untuk terus meningkatkan iman dan amal ibadahny, walaupun Ramadhan telah berlalu, hendaknya kita menjaga spirit yang diajarkan di dalam bulan mulia ini ketika kita berada di luar bulan Ramadhan.
Ramadhan mengajarkan kita untuk semangat beribadah dan beramal saleh, setelah berakhirnya Ramadhan kita berharap juga mampu mempertahankan ibadah dan amal saleh kita baik secara kualitas maupun kuantitas.Para salafush shalih senantiasa fokus dalam menyempurnakan dan menekuni amalan yang mereka kerjakan kemudian setelah itu mereka memfokuskan perhatian agar amalan mereka diterima karena khawatir amalan tersebut ditolak.Ali bin Abi Thalib ra. mengatakan,”Hendaklah kalian lebih memperhatikan bagaimana agar amalan kalian diterima daripada hanya sekedar beramal. Tidakkah kalian menyimak firman Allah ’azza wa jalla, [إِنَّمَا يَتَقَبَلُ اللهُ مِنَ اْلمُتَّقِيْنَ] “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (Al-Maidah: 27).”
Melanjutkan berbagai amalan yang telah digalakkan di bulan Ramadlan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allahmenerima amal seorang hamba, pasti Allah akan menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagaimana janji Allah dalam Surat Al-Lail Ayat 5-7:
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى .وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى .فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”
Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menjaga konsistensi iman dan amal ibadah kita setelah Ramadhan diantaranya adalah memupuk semangat beribadah dan beramal saleh. Ibadah dan amal saleh itu tidak hanya disyariatkan untuk bulan Ramadhan saja, tapi sesungguhnya diperintahkan sepanjang masa selama kita hidup di dunia yang fana ini.Inilah tugas utama kita di dunia sebagai makhluk Allah sesuai dengan firman-Nya,“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”(Az-Zariyat: 56).Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat kebaikan setiap saat, tidak hanya pada bulan Ramadhan. Allah SWT. berfirman; “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..” (QS: Al-Baqarah: 148).Di antara amalan yang menjadi kelanjutan shaum Ramadhan itu adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, memperbanyak tadarus, zikir dan shalat malam, konsistensi dalam bersedekah maupun menyambung silaturrahmi dengan sesama muslim.
Setelah Ramadhan hendaknya pula kita selalu menjaga diri dari maksiat. Ramadhan telah mengajarkan kepada kita bagaimana mengendalikan diri dan hawa nafsu lewat ibadah puasa. Tarqiyatul akhlaq, peningkatan akhlak dan kepribadiaan adalah hal yang juga harus kita teruskan di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya. Selama Ramadhan kita melatih lidah kita untuk berpuasa dari amarah, ucapan kotor, dusta, fitnah, gibah, sifat dengki, dan berkata kasar. Proses itu berujung terciptanya manusia saleh yang berakhlak mulia seperti yang dicontohan Rasulullah SAW. Dengan demikian, pasca Ramadhan perilaku kita menjadi lebih baik.